BCA Catat Portofolio Investasi Nasabah Beragam Meski Emas Makin Diincar

emasnaik.com – Bank Central Asia (BCA) menyebut bahwa minat investor terhadap emas meningkat signifikan akhir-akhir ini. Meskipun demikian, alokasi portofolio nasabah tetap beragam, tidak hanya ke emas. BCA mencatat bahwa investor melakukan diversifikasi sesuai profil risiko mereka agar potensi imbal hasil dan risiko seimbang.

Hera F. Haryn, EVP Sekretariat & Komunikasi BCA, menyampaikan bahwa strategi investasi nasabah mencerminkan kebutuhan investasi, jangka waktu, dan toleransi risiko. Dia menegaskan bahwa alokasi ke instrumen lain tetap berlangsung meski emas menjadi favorit.

Pertumbuhan Wealth Management dan Produk Unggulan

Dalam periode semester I/2025, BCA mencatat pertumbuhan dana kelolaan (AUM) untuk produk pasar uang dan pendapatan tetap. Produk seperti reksa dana dan obligasi menjadi kontributor utama kenaikan AUM.

BCA menyediakan berbagai pilihan investasi mulai dari reksa dana (dengan nilai mulai dari Rp10.000) hingga Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Bank juga mengoperasikan lebih dari 190 kantor di seluruh Indonesia sebagai channel untuk layanan investasi offline.

Nielsen dari HSBC melaporkan bahwa alokasi emas pada investor kaya Indonesia naik menjadi 25% dari portofolio mereka. Dalam portfolio para investor kaya ini, emas fisik menyumbang 44%, deposito berjangka 33%, dan produk terkelola 31%.

Diversifikasi Portfolio: Alternatif di Luar Emas

Meskipun emas semakin populer, investor tetap menyimpan aset di instrumen lain. BCA menyatakan bahwa portofolio nasabah mencakup instrumen seperti reksa dana pasar uang, obligasi, dan instrumen pendapatan tetap lainnya.

HSBC melaporkan bahwa investor kaya Indonesia juga menyimpan sebagian aset dalam properti (10%), obligasi (10%), dan saham (5%). Alokasi dalam instrumen ini mendukung strategi diversifikasi dan menjaga kestabilan risiko.

BCA terus mengkaji solusi investasi yang sesuai regulasi dan tren pasar agar dapat menawarkan produk-produk dengan value proposition menarik. Bank juga mengintegrasikan layanan investasi dalam aplikasi myBCA agar nasabah bisa bertransaksi kapan pun dan di mana pun.

Tantangan dan Peluang Masa Depan

Meskipun emas kini menjadi magnet, tantangan tetap ada. Nilai emas sangat dipengaruhi fluktuasi pasar global, sehingga eksposur besar pada satu komoditas membawa risiko volatilitas tinggi. Investor yang kelebihan alokasi ke emas bisa kehilangan momentum di instrumen lain yang memiliki imbal hasil lebih stabil.

Di sisi lain, peluang bagi BCA cukup terbuka. Dengan meningkatnya literasi keuangan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi, bisnis wealth management dapat terus berkembang. Inovasi produk dan pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci agar nasabah tetap aktif dan loyal.

Bagi investor, strategi ideal saat ini adalah tetap diversifikasi, salah satunya mempertahankan alokasi ke emas sebagai aset lindung nilai, sambil menjaga sebagian portofolio di instrumen defensif dan instrumen pertumbuhan.

Previous Post Next Post