emasnaik.com – Swiss menjadi salah satu tujuan utama ekspor logam mulia dan produk emas Indonesia. Berdasarkan data OEC, Swiss mengimpor emas senilai USD 153 juta dari Indonesia pada tahun 2023. Produk¬¬ yang termasuk logam berharga mendominasi kategori industri ekspor Swiss ke Indonesia. Data CEIC mencatat bahwa volume ekspor produk logam mulia Indonesia ke Swiss pernah mencapai angka 0,001 juta kilogram pada Maret 2019, naik dari sebelumnya mendekati nol.
Penurunan Impor Swiss dan Dampaknya
Meskipun Swiss tetap menjadi mitra kuat dalam perdagangan emas dengan Indonesia, laporan Economic Report 2025 menunjukkan impor emas Swiss terhadap Indonesia mengalami penurunan sekitar 29,7%. Penurunan besar ini terkait dengan kondisi pasar global, perubahan tarif, dan fluktuasi harga emas internasional yang mempengaruhi arus ekspor-impor.
Faktor yang Memicu Ekspor Keuntungan (“Cuan”)
Harga emas global yang cenderung meningkat mendukung nilai ekspor Indonesia ke Swiss tetap tinggi meskipun volume mungkin berfluktuasi. Swiss memiliki kapasitas penyulingan dan refinasi emas berkualitas tinggi yang membuat emas Indonesia memiliki nilai tambah di pasar Swiss. Selain itu, Swiss juga memiliki sistem perdagangan emas yang berkembang dan permintaan dari industri perhiasan atau pusat perdagangan logam mulia mendorong stabilitas permintaan.
Tantangan dan Prospek ke Depan
Walaupun nilai ekspor menghasilkan cuan yang signifikan, beberapa tantangan tetap ada. Penurunan impor Swiss bisa menekan volume ekspor Indonesia. Efek dari tarif impor dari negara lain dan regulasi perdagangan logam mulia juga dapat mempersempit margin keuntungan. Indonesia perlu meningkatkan kualitas pengolahan emas agar bukan hanya sebagai bahan mentah tetapi juga produk bernilai tambah. Upaya downstreaming dan sertifikasi produk emas bisa memperkuat daya saing di pasar Swiss dan global.
