Pertumbuhan Pesat Perdagangan Berjangka Dorong Kebutuhan Sertifikat Elektronik
- Ratna Dewi
- 0
- Posted on
emasharini.id – Perdagangan berjangka komoditi di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2025. Berdasarkan data dari PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), volume transaksi mencapai 5,5 juta lot sepanjang periode Januari hingga Juli 2025, mencerminkan kepercayaan pasar yang semakin tinggi terhadap instrumen ini. Pencapaian ini juga didukung oleh Bursa Berjangka Jakarta (JFX), yang mencatatkan volume transaksi sebesar 8,18 juta lot hingga Juli 2025. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa perdagangan berjangka semakin diminati oleh investor domestik.
Tantangan Keamanan dan Integritas Transaksi
Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan berjangka, muncul tantangan terkait keamanan dan integritas transaksi. Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya, menekankan pentingnya transparansi dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam sektor ini. Salah satu langkah strategis untuk menjawab tantangan tersebut adalah implementasi sertifikat elektronik. Sertifikat elektronik berfungsi untuk menjamin keaslian, keabsahan, dan memperkuat integritas transaksi di sektor perdagangan berjangka komoditi.
Peran Sertifikat Elektronik dalam Kepastian Hukum
Sertifikat elektronik tidak hanya berfungsi sebagai alat verifikasi digital, tetapi juga sebagai pilar kepastian hukum dalam transaksi elektronik. Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Komdigi RI, Teguh Arifiyadi, menjelaskan bahwa sertifikat elektronik pada tanda tangan digital memegang peranan penting dalam memastikan kepastian hukum dan keamanan data, terutama pada transaksi berisiko tinggi. Oleh karena itu, setiap Penyedia Sistem Elektronik (PSE), termasuk Privy, wajib melalui proses audit ketat agar sertifikat elektronik yang diterbitkan memiliki certificate warranty yang sah dan diakui secara hukum.
Kolaborasi untuk Meningkatkan Literasi dan Keamanan
Untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, kolaborasi antara pemerintah, lembaga kliring, dan penyedia sertifikat elektronik sangat diperlukan. PT KBI, sebagai lembaga kliring, berperan penting dalam menjaga keamanan dan keandalan transaksi. Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, menekankan literasi perdagangan berjangka penting agar pelaku usaha dan masyarakat berpartisipasi aman. Program Bulan Literasi PBK 2025, dari Kementerian Perdagangan dan Bappebti, bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap mekanisme perdagangan berjangka.
