Ketegangan Perdagangan AS-China Meningkat, Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Tertinggi

emasnaik.com – Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China kembali memanas setelah Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan menerapkan tarif tambahan hingga 130% terhadap barang-barang asal China. Ancaman ini muncul setelah China memperketat ekspor tanah jarang dan menerapkan aturan baru bagi kapal AS. Sebagai respons, Trump juga mengumumkan kontrol ekspor atas “semua perangkat lunak penting” mulai 1 November.

Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran pasar global karena dapat memperlambat perdagangan internasional. Investor pun beralih ke aset aman, salah satunya emas, untuk mengurangi risiko volatilitas pasar.

Harga Emas Melonjak ke Level Tertinggi

Kenaikan harga emas dunia terjadi meski pasar utama seperti AS dan Jepang tengah libur nasional. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan emas lebih didorong oleh faktor fundamental global dibandingkan aktivitas transaksi jangka pendek.

Pada awal pekan ini, harga emas sempat menembus level tertinggi di USD 4.060 per troy ons, sebelum terkoreksi tipis ke posisi USD 4.047 per troy ons. Pergerakan ini menegaskan tren naik yang terjadi karena meningkatnya permintaan terhadap aset aman di tengah ketidakpastian global.

Analisis Teknis dan Perspektif Investor

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyebutkan bahwa level support emas berada di USD 3.999, sementara resisten diperkirakan menuju USD 4.100. Artinya, secara teknikal peluang kenaikan harga masih terbuka lebar.

Menurut Ibrahim, penguatan ini juga menjadi sinyal bahwa investor lebih memilih aset aman seperti emas di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ia menambahkan bahwa pelaku pasar memilih berhati-hati sambil menunggu arah kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang belum menunjukkan kepastian.

Secara keseluruhan, ketegangan perdagangan yang meningkat antara AS dan China telah mempengaruhi pasar global, termasuk harga emas. Investor cenderung mencari aset aman sebagai pelindung nilai. Pergerakan harga emas yang terus menguat menunjukkan bahwa faktor fundamental global lebih dominan mempengaruhi pasar dibandingkan aktivitas transaksi jangka pendek.

Previous Post Next Post