IFG Life Catat Kerugian Rp 119 Miliar dan Utang Membengkak Jadi Rp 1,9 Triliun hingga September 2025
- Ratna Dewi
- 0
- Posted on
emasnaik.com – PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) menghadapi tantangan berat dalam laporan keuangan konsolidasi per September 2025. Perusahaan asuransi jiwa milik negara ini mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 119,28 miliar, berbanding terbalik dengan laba bersih Rp 153,44 miliar yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, utang IFG Life melonjak signifikan menjadi Rp 1,93 triliun dari sebelumnya Rp 685,77 miliar, mencerminkan peningkatan sebesar 181%.
Pendapatan dan Beban Klaim
Meskipun mengalami kerugian, IFG Life berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,30 triliun hingga September 2025. Pendapatan ini didorong oleh perolehan premi sebesar Rp 5,16 triliun dan premi reasuransi Rp 1,18 triliun. Namun, beban klaim dan manfaat meningkat menjadi Rp 4,35 triliun dari sebelumnya Rp 3,88 triliun, sementara beban usaha juga naik menjadi Rp 898,81 miliar dari Rp 680,59 miliar pada tahun sebelumnya.
Rasio Solvabilitas dan Aset
Meskipun mengalami kerugian dan peningkatan utang, IFG Life masih menunjukkan posisi yang relatif sehat dari sisi solvabilitas. Rasio Kecukupan Modal (RBC) tercatat sebesar 214,97%, jauh di atas batas minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120%. Total aset perusahaan tercatat sebesar Rp 33,91 triliun, sedikit menurun dibandingkan dengan Rp 34,77 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Komitmen terhadap Pemegang Polis
Meskipun menghadapi tantangan keuangan, IFG Life tetap menunjukkan komitmennya terhadap pemegang polis. Sejak berdiri pada Oktober 2020 hingga September 2025, perusahaan ini telah membayar klaim lebih dari Rp 22,5 triliun kepada lebih dari 450.000 peserta. Corporate Secretary IFG Life, Gatot Haryadi, menyatakan bahwa pembayaran klaim ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga kepercayaan publik dan memastikan hak-hak pemegang polis terpenuhi sesuai ketentuan.
Dengan rasio solvabilitas yang kuat dan komitmen terhadap pemegang polis, IFG Life diharapkan dapat mengatasi tantangan keuangan yang dihadapinya. Namun, perusahaan perlu melakukan evaluasi dan strategi yang tepat untuk mengurangi beban klaim dan meningkatkan efisiensi operasional guna memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan di masa depan.
