
Waspada! Harga Emas Dunia Turun 1% Setelah Tiga Hari Menguat
- Ferdi Fikri
- 0
- Posted on
Harga Emas Kembali Terkoreksi
Setelah mencatat kenaikan selama tiga hari berturut-turut, harga emas dunia akhirnya terkoreksi tajam. Pada Rabu, 23 Juli 2025, harga emas turun sebesar 1,27% dan ditutup di level US$3.387,41 per troy ounce. Penurunan ini terjadi seiring meredanya kekhawatiran pasar terhadap isu tarif antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Sentimen Perdagangan Tekan Permintaan Emas
Kabar bahwa AS dan Uni Eropa hampir mencapai kesepakatan tarif baru, membuat pelaku pasar beralih dari aset safe haven seperti emas. Hal ini turut diperkuat oleh pernyataan bahwa Presiden AS Donald Trump telah merampungkan kesepakatan tarif otomotif dengan Jepang, yang memperkuat optimisme pelaku pasar terhadap Turun stabilitas global.
Kinerja Dolar AS Lemah, Tapi Obligasi Menguat
Walau indeks dolar AS mengalami pelemahan tipis 0,18% ke angka 97,21 pada Rabu, imbal hasil obligasi AS justru melonjak hingga 4,38% atau naik 1,20%. Hal ini membuat emas kehilangan daya tariknya, sebab imbal hasil obligasi yang tinggi mengurangi minat terhadap aset tanpa bunga seperti emas batangan.
Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Menurun
Harga emas juga Turun oleh harapan yang pupus akan pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed). Menurut survei Reuters, pasar tidak lagi memperkirakan adanya penurunan suku bunga pada bulan Juli. Ketidakpastian mengenai independensi The Fed karena tekanan politik juga memperkeruh ekspektasi pasar.
Harga Emas Sempat Rebound Tipis
Meski sempat terpuruk, pada perdagangan Kamis pagi, 24 Juli 2025 pukul 06.45 WIB, harga emas spot tercatat naik tipis 0,05% ke level US$3.389,07 per troy ounce. Namun, penguatan ini dinilai belum cukup untuk membalikkan sentimen negatif yang melanda pasar logam mulia.
Kondisi Pasar Masih Rentan
Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities. Menjelaskan bahwa pasar kini mulai menunjukkan toleransi risiko yang lebih besar berkat progres kesepakatan dagang internasional. “Kondisi ini membuat pasar ekuitas menguat dan mengurangi kebutuhan terhadap lindung nilai seperti emas,” jelasnya.