Waskita Jual Saham Cucu Usaha Senilai Rp 179 Miliar: Langkah Strategis dalam Restrukturisasi
- Ratna Dewi
- 0
- Posted on
emasnaik.com – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengambil langkah strategis dengan melepas saham unit usaha energi milik grupnya. Melalui entitas anak, Waskita Karya Infrastruktur (WKI), perusahaan melepas saham PT Waskita Sangir Energi (WSE) senilai Rp 179,9 miliar. Aksi ini menjadi bagian dari upaya restrukturisasi menyeluruh guna memperkuat posisi keuangan Grup Waskita.
Menurut pengumuman resmi dari Bursa Efek Indonesia, WKI sebelumnya memegang 111.824 lembar saham WSE, atau setara dengan 94,7% dari seluruh saham yang diterbitkan. Saham tersebut dijual ke PT Shalawat Power (SP) yang kini bakal memegang 5,30% melalui 6.264 lembar saham. Penandatanganan akta pengalihan saham berlangsung pada 26 September 2025 dan berlaku efektif sejak tanggal tersebut.
Harga Transaksi dan Implikasi Keuangan
Para pihak menyepakati nilai pengalihan saham sebesar Rp 179,9 miliar. Transaksi ini diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap kondisi likuiditas dan neraca WKI. Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menyatakan bahwa “elaborasi divestasi saham … dilakukan dalam rangka upaya restrukturisasi perusahaan secara menyeluruh demi menjaga keberlanjutan kegiatan operasional Grup Waskita.”
Penjualan ini juga memungkinkan Waskita untuk mengurangi beban investasi di sektor energi dan memfokuskan sumber daya pada inti bisnis konstruksi dan infrastruktur. Selain itu, dana segar dari divestasi bisa digunakan untuk menutup kewajiban jangka pendek atau memperbaiki rasio keuangan yang selama ini menjadi sorotan para investor dan kreditur.
Strategi Restrukturisasi Grup
Langkah ini menegaskan bahwa Waskita terus menjalankan program perombakan internal. Restrukturisasi bukan hanya soal pemangkasan anak usaha, tetapi juga penyusunan ulang portofolio aset agar lebih efisien. Dengan melepas WSE, korporasi bisa mencermati kembali alokasi modal ke proyek-proyek prioritas.
Penggunaan dana hasil penjualan kemungkinan besar diarahkan untuk menyehatkan struktur modal kelompok usaha, mengurangi beban bunga, dan memperkuat arus kas. Dalam jangka panjang, strategi ini dirancang agar Grup Waskita tetap kompetitif dan mampu memenuhi kewajiban keuangan.
Risiko dan Tantangan yang Harus Diantisipasi
Meskipun langkah ini terlihat strategis, terdapat beberapa tantangan. Pertama, pemilihan pihak pembeli perlu memastikan integritas dan kapasitas finansial agar transaksi tidak menimbulkan risiko reputasi. Kedua, aksi divestasi berpotensi mengundang pertanyaan dari publik dan pemangku kepentingan mengenai nilai wajar aset yang dilepas.
Ketiga, meski dana segar bisa memulihkan likuiditas, Waskita tetap harus menjaga agar tidak terjadi dampak negatif pada operasional anak usaha lain. Kegiatan konstruksi dan proyek jalan tol, misalnya, memerlukan alokasi dana yang stabil dan tidak terganggu oleh restrukturisasi internal.
Secara keseluruhan, penjualan saham WSE senilai Rp 179,9 miliar menunjukkan komitmen Waskita dalam melakukan pembenahan struktural. Dengan memprioritaskan efisiensi dan fokus pada bisnis inti, perusahaan berharap mampu memperkuat posisi keuangan dan meraih kestabilan dalam lanskap bisnis konstruksi nasional yang kompetitif.
