Volume Transaksi Kliring Berjangka Capai 5,5 Juta Lot, Tunjukkan Kepercayaan Pasar yang Meningkat

emasnaik.com – PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) melaporkan bahwa volume transaksi perdagangan berjangka mencapai lebih dari 5,5 juta lot selama periode Januari hingga Juli 2025. Pencapaian ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar terhadap sistem kliring yang diterapkan oleh KBI.

Pentingnya Literasi Perdagangan Berjangka

Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, menekankan bahwa literasi yang kuat mengenai perdagangan berjangka komoditi (PBK) merupakan fondasi penting bagi pelaku usaha dan masyarakat untuk dapat berpartisipasi secara aman. Ia memastikan setiap transaksi mengikuti sistem KBI. Hal ini menjamin keamanan sekaligus menawarkan peluang profit bagi peserta.

Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi 2025

Untuk mendorong literasi PBK, PT KBI bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo) menggelar Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi 2025. Acara ini dibuka secara virtual oleh Menteri Perdagangan, Budi Santoso, pada 18 September 2025 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Depok. Tema yang diusung adalah “Generasi Emas Cakap PBK: Pahami Risiko dan Peluang”.

Acara ini diikuti oleh lebih dari 350 peserta, termasuk Self Regulated Organization (SRO), pelaku usaha, asosiasi industri, dan civitas akademika. Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya, berharap Bulan Literasi PBK meningkatkan pemahaman masyarakat tentang potensi dan risiko perdagangan berjangka.

Mendorong Pertumbuhan Industri Perdagangan Berjangka

Pencapaian volume transaksi yang signifikan ini menunjukkan bahwa industri perdagangan berjangka di Indonesia semakin berkembang. Industri perdagangan berjangka diharapkan terus tumbuh. Dukungan regulator, asosiasi, dan pelaku usaha akan memberikan manfaat ekonomi nasional.

Ke depan, PT KBI berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem kliring dan penyelesaian transaksi, serta memperkuat literasi masyarakat mengenai PBK. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri perdagangan berjangka di kawasan Asia Tenggara.

Previous Post Next Post