Saham Emas UNTR Disorot Analis: Target Harga Rp 27.000 Menanti
- Ratna Dewi
- 0
- Posted on
emasnaik.com – Analis pasar menyebut saham PT United Tractors Tbk (UNTR) punya potensi kenaikan signifikan hingga Rp 27.000 per lembar. Hal ini terkait proyek tambang emas baru dan akuisisi strategis yang sedang dilaksanakan. Berikut perkembangan terbaru dan faktor-pendukung target harga tersebut.
Akuisisi ASA dan Proyek Doup Tingkatkan Prospek UNTR
UNTR melalui anak usaha Danusa Tambang Nusantara (DTN) telah menandatangani sale and purchase agreement (SPA) dengan PSAB untuk mengakuisisi 100% saham PT Arafura Surya Alam (ASA). Proyek ASA memiliki cadangan/emir bas es sebanyak 3,1 juta ons emas resources dan 1,6 juta ons cadangan, di Konsesi Doup, Sulawesi Utara. Lokasi terdiri atas sekitar 4.000 hektar dengan kadar emas rata-rata 1,28 gram per ton bijih. Analis Indo Premier menyebut proyek ini akan mulai konstruksi dan memerlukan tambahan belanja modal sekitar US$ 400 juta sebelum produksi.
Proyeksi Produksi dan Dampaknya terhadap Laba
Proyek Doup ditargetkan memproduksi sekitar 140-155 ribu ons emas per tahun pada saat operasi penuh. Jika digabung dengan produksi emas UNTR yang sudah berjalan, total produksi emas perusahaan bisa melewati 400 ribu ons per tahun pada FY28. Analis mengestimasi bahwa dari proyek emas UNTR, laba bersih FY28 bisa meningkat signifikan, dengan kontribusi dari sektor emas mencapai sekitar 50% dari total laba bersih jika semua berjalan sesuai rencana.
Target Harga Saham dan Level Valuasi
Dengan pertimbangan akuisisi ASA serta produksi emas yang meningkat, Indo Premier menaikkan target harga UNTR ke Rp 27.000 per lembar, naik dari estimasi sebelumnya sekitar Rp 24.000. Rekomendasi tetap “hold” karena kenaikan tersebut telah mencerminkan sebagian besar potensi yang sudah diketahui pasar. Namun, valuasi UNTR tetap dianggap wajar dengan rasio Price-to-Earnings FY25 yang mendekati median sektoral.
Risiko & Catatan Penting bagi Investor
Meski prospek terlihat positif, ada beberapa risiko yang harus diperhatikan. Pertama, realisasi produksi dari Proyek Doup bisa mengalami penundaan akibat perizinan atau cuaca. Kedua, fluktuasi harga emas global akan memengaruhi profitabilitas sektor emas UNTR. Ketiga, bisnis batu bara dan alat berat yang juga dimiliki UNTR menghadapi kondisi pasar yang belum sepenuhnya pulih, jadi margin perusahaan bisa terdampak jika salah satu lini usaha merugi.
Target harga Rp 27.000 untuk saham UNTR bukan sekadar angan-angan karena didukung oleh akuisisi strategis dan potensi produksi emas signifikan. Namun agar target tercapai, UNTR harus menjaga eksekusi proyek dan kestabilan operasional. Investor disarankan memantau laporan keuangan dan perkembangan proyek Doup secara seksama.
