Pertemuan Trump–Putin Dorong Emas Dunia Menuju Rekor US$3.600 per Troy Ounce

emasnaik.com – Proyeksi Harga Emas Menuju Rekor Baru

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, memprediksi tren kenaikan harga emas global masih akan berlanjut hingga akhir 2025. Menurutnya, logam mulia berpotensi mencapai level US$3.600 per troy ounce, sementara harga emas Antam di pasar domestik bisa menembus Rp2.150.000 per gram.
Dalam jangka pendek, pergerakan emas diperkirakan berada di kisaran support US$3.371 per troy ounce dan resistance US$3.435 per troy ounce. Ibrahim menilai tren ini tidak hanya dipicu oleh faktor ekonomi, tetapi juga perkembangan geopolitik dunia.

Pertemuan Trump–Putin dan Dampaknya ke Pasar Emas

Salah satu faktor utama yang mengerek harga emas adalah rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 15 Agustus di Alaska. Agenda pertemuan tersebut mencakup pembahasan potensi akhir konflik Ukraina yang telah berlangsung selama tiga setengah tahun.
Trump mengungkapkan bahwa kedua pihak, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata. Kesepakatan pertukaran wilayah ini berpotensi meredakan ketegangan geopolitik, namun tetap memicu spekulasi di pasar emas.

Kebijakan Dagang AS terhadap India dan Tiongkok

Selain isu perdamaian Ukraina, Trump juga mengeluarkan ancaman kenaikan tarif impor terhadap India jika negara tersebut tetap membeli minyak dari Rusia. Langkah serupa diarahkan kepada Tiongkok, pembeli terbesar minyak mentah Rusia, dengan ancaman tarif setara yang diterapkan untuk India.
Kebijakan ini menambah ketidakpastian pasar global, sehingga investor cenderung mengalihkan asetnya ke instrumen safe haven seperti emas.

Isyarat Kebijakan Moneter yang Lebih Dovish

Trump juga mengumumkan pencalonan Stephen Miran, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi, untuk mengisi kursi kosong di Federal Reserve. Keputusan ini menimbulkan ekspektasi bahwa kebijakan moneter AS akan lebih longgar atau dovish.
Penurunan suku bunga di masa depan diperkirakan mampu menekan biaya pinjaman, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan pada akhirnya meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

Jika tren positif ini terus berlanjut, emas berpeluang besar mencetak rekor harga baru pada semester kedua 2025. Investor dapat memanfaatkan momen ini untuk menambah portofolio emas sebagai aset aman di tengah ketidakpastian global.

Previous Post Next Post

nita mantan steamer