Perdebatan Panas: Peter Schiff Tegaskan Bitcoin Gagal sebagai “Emas Digital”, Ditantang oleh Mantan Bos Binance
- Ratna Dewi
- 0
- Posted on
EMASNAIK.COM – Ekonom Peter Schiff kembali mengkritik keras Bitcoin. Ia menyatakan bahwa Bitcoin telah gagal menjalankan peran sebagai “emas digital”. Schiff menyebut bahwa sejak Agustus 2025, Bitcoin terdepresiasi sekitar 20% dibandingkan emas fisik. Emas, menurutnya, meraih posisi rekor baru di atas USD 4.000 per ons. Schiff berargumen bahwa: “Bitcoin tidak memenuhi gembar-gembornya. Karena Bitcoin dipromosikan sebagai emas digital, penurunan 20% terhadap emas lebih signifikan daripada penurunan 10% terhadap dolar.” Kritik ini sekaligus menggugah narasi penyimpanan nilai pada aset kripto yang selama ini didengungkan.
Schiff menambahkan, “Hari ini adalah contoh lain bahwa Bitcoin bukanlah emas digital dan bahkan bukan perak digital.” Menurutnya, volatilitas tinggi dan koreksi pasar kripto memperkuat kekhawatiran bahwa Bitcoin belum layak disebut aset lindung nilai.
Tanggapan Mantan Bos Binance dan Proponen Bitcoin
Di sisi lain, mantan bos Binance – Changpeng Zhao (CZ) – memberikan respons terhadap kritik tersebut dengan optimisme tinggi terhadap potensi jangka panjang Bitcoin. Zhao menulis bahwa meskipun belum terjadi sekarang, Bitcoin pada akhirnya bisa mengungguli emas. “Saya tidak tahu kapan. Namun, hal itu membutuhkan waktu, dan akan terjadi. Simpan tweet ini,” katanya.
Zhao juga menyoroti bahwa Bitcoin memiliki keunggulan struktural seperti pasokan terbatas dan akses global yang lebih besar dibanding logam mulia. Menurut para pendukungnya, kondisi ini menjadikan Bitcoin sebagai aset yang layak dipertimbangkan untuk jangka panjang meski menghadapi volatilitas jangka pendek.
Dampak Perdebatan terhadap Pasar
Perdebatan publik antara Schiff dan Zhao memunculkan sorotan terhadap fungsi Bitcoin dalam portofolio investasi. Penurunan performa Bitcoin dibanding emas memperkuat argumen bahwa investor yang mencari aset aman mungkin beralih kembali ke logam mulia. Di saat yang sama, komunitas kripto tetap optimis bahwa Bitcoin akan merebut peran yang lebih besar dalam ekosistem keuangan digital.
Dengan arus institusional yang mulai masuk ke aset kripto dan regulasi yang semakin mendukung, meskipun masih penuh risiko, momentum jangka panjang tetap diantikan. Namun para pengamat menekankan bahwa narasi “emas digital” tidak boleh digunakan sebagai janji tanpa bukti performa yang konsisten.
Bagi investor, debat ini memberikan beberapa pelajaran penting. Pertama, fungsi aset sebagai “penyimpan nilai” harus diukur dari stabilitas jangka panjang, bukan hanya retorika. Kedua, Bitcoin dan emas memiliki karakteristik berbeda: emas telah terbukti ratusan tahun sebagai safe-haven, sedangkan Bitcoin masih dalam fase evolusi. Ketiga, pengambilan keputusan investasi harus mempertimbangkan tujuan — apakah mencari pertumbuhan agresif (dengan risiko tinggi) atau kekayaan preservasi (dengan risiko lebih rendah).
Schiff menegaskan bahwa investor harus berhati-hati dalam menerima klaim-klaim luar biasa terkait aset digital. Sementara Zhao dan pendukung Bitcoin melihat peluang besar ke depan, namun menyadari bahwa jalan ke posisi “emas digital” tidaklah mudah dan linier.
