Isu Emas UBS Palsu Beredar, Ini Penjelasan dan Cara Mengenalinya

emasnaik.com – Publik dikejutkan oleh munculnya kepingan emas batangan berlogo UBS Gold yang ternyata bukan keluaran resmi dari PT Untung Bersama Sejahtera. Dalam sebuah video edukasi yang viral, pemilik toko logam mulia menjelaskan bahwa kepingan yang tampak identik memiliki komposisi berbeda. “Ini yang palsu. Dari warnanya saja sudah beda, CU. CU itu tembaga,” ujar Andrew dalam tayangan tersebut.

Pengujian menggunakan mesin XRF menunjukkan bahwa emas UBS asli mengandung unsur Aurum (Au), sedangkan produk tiruan terdeteksi tembaga (Cu). Sistem barcode atau QR code pada kemasan juga bisa dipalsukan sehingga konsumen tidak boleh hanya mengandalkan pemindaian digital. Modus pemalsuan kini tidak hanya meniru kemasan fisik, tetapi juga teknologi identifikasi digital. Investor dan pembeli emas perlu waspada agar tidak tertipu oleh barang yang tampak asli tetapi bernilai rendah secara material.

Klarifikasi Perusahaan dan Standar Produk

Menanggapi keresahan publik, Direktur Marketing UBS Gold, Catur Limas, menegaskan bahwa seluruh produk yang dijual melalui jalur resmi bersertifikat dan memenuhi standar nasional. Ia menambahkan bahwa perusahaan tidak menolerir pemalsuan dan terus menjaga kepercayaan masyarakat setelah beroperasi lebih dari 44 tahun serta menembus pasar ekspor di 35 negara.

Pihak UBS juga berkoordinasi dengan aparat berwenang untuk memastikan informasi menyesatkan dapat ditangani dengan tepat. Langkah ini penting agar masyarakat tidak mengalami kerugian akibat penipuan. Komitmen perusahaan menjaga keaslian produk menjadi bagian dari upaya mempertahankan kepercayaan konsumen dan stabilitas pasar logam mulia di dalam negeri.

Panduan Praktis Membedakan Asli dan Palsu

Untuk menghindari risiko membeli produk tiruan, ada beberapa ciri fisik yang bisa diperhatikan pembeli. Kepingan emas asli memiliki logo dan tulisan tercetak rapi hasil mesin industri, bukan pahatan manual. Kepingan juga pas di dalam kemasan tanpa celah atau ruang kosong. Lapisan plastik kemasan tampak mulus tanpa bekas buka-tutup.

Selain itu, permukaan emas asli sejajar dengan kemasan, tidak menonjol atau cekung. Hologram, tulisan, serta QR code tercetak jelas tanpa kabur. Validasi juga bisa dilakukan melalui aplikasi resmi UBS Gold. Pembelian sebaiknya dilakukan hanya di toko emas terpercaya, gerai resmi UBS, atau marketplace yang terverifikasi. Dengan langkah ini, konsumen bisa memastikan produk yang dibeli benar-benar asli dan memiliki nilai investasi yang aman.

Kasus peredaran emas UBS palsu menjadi peringatan penting bagi konsumen dan investor. Produk tiruan berpotensi menimbulkan kerugian besar serta menurunkan kepercayaan terhadap investasi logam mulia. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih teliti sebelum membeli, tidak hanya mengandalkan sertifikat atau kemasan yang tampak meyakinkan.

Rantai distribusi resmi dan kejelasan legalitas produk harus menjadi acuan utama setiap pembelian. Dengan edukasi, verifikasi, dan kesadaran digital yang baik, masyarakat dapat menjaga keamanan aset mereka. Kasus ini menunjukkan pentingnya kehati-hatian dalam berinvestasi dan perlunya perlindungan konsumen yang lebih kuat di sektor perdagangan logam mulia.

Previous Post Next Post