Harga Emas Naik Terpicu Tarif Trump, Bank-Bank Naikkan Proyeksi

Seputarforex – Harga emas bertahan di area tertinggi dalam sesi perdagangan Kamis (03/April) malam. Meskipun harga emas spot terkoreksi 1.09% ke $3104.14 saat berita ditulis pada sesi New York, harga emas ANTAM hari ini naik Rp17,000 ke 1.836.000 per gram.

Dalam sepekan, harga emas konsisten menguat di atas level $3000. Penurunan harga emas hari ini hanya diakibatkan oleh aksi ambil untung setelah aksi beli dalam beberapa sesi perdagangan berturut-turut yang dipicu oleh kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump.

Berlaku mulai 9 April, tarif imbal balik Trump turut menyasar negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Persentase tarif Trump bervariasi. Barang impor dari Laos dikenai tarif 48%, disusul oleh Madagaskar dan Vietnam masing-masing sebesar 47% dan 46%. Barang ekspor Indonesia yang masuk ke AS juga akan terkena tarif 32%. Pasar finansial dilanda kekhawatiran atas kebijakan tarif Trump terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga aksi beli emas sebagai safe haven terus dilancarkan.

Sejak awal tahun, harga emas telah naik sekitar $500. Oleh karena itu, analis David Meger dari High Ridge Futures memperkirakan jika turunnya harga emas hari ini adalah fenomena wajar dalam trend sideways hingga trend naik.

Proyeksi Harga Emas Makin Bullish

Dinamika baru yang disebabkan kebijakan Trump membuat bank-bank besar dunia kembali menaikkan proyeksi harga emas tahun ini. Goldman Sachs yang sebelumnya menarget harga emas di $3100-$3300 kini menaikkan proyeksi menjadi $3250-$3520.

Morgan Stanley memproyeksikan kenaikan harga emas di rentang $3300 dan $3400. Sementara itu, Citi meningkatkan proyeksi harga emas mencapai $3500 per ounce di akhir tahun 20205. Bank-bank tersebut menyoroti pertumbuhan ekonomi AS sebagai dasar paling kuat dalam kalkulasi harga emas mereka. Dalam hal ini, kebijakan perdagangan Trump dinilai akan terus mendorong pembelian emas fisik.

Previous Post Next Post