Harga Emas Dunia Pecah Rekor, Sentuh Level Tertinggi Akibat Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
- Ratna Dewi
- 0
- Posted on
emasnaik.com – Harga emas dunia kembali menembus rekor tertinggi, didorong oleh ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga acuan. Lonjakan ini juga dipicu ketidakpastian politik global yang membuat investor beralih ke aset aman seperti emas.
Lonjakan Harga dan Pergerakan Pasar
Harga emas spot melonjak sekitar 1,8 persen menjadi 3.956,19 dolar AS per ons. Angka ini sempat menyentuh level tertinggi intraday di 3.969,91 dolar AS. Sementara itu, kontrak emas berjangka pengiriman Desember naik 1,7 persen ke posisi 3.976,30 dolar AS per ons. Sejak awal tahun 2025, harga emas telah mencatat kenaikan lebih dari 50 persen, menjadikannya salah satu aset dengan performa terbaik di pasar global.
Kenaikan tajam ini memperlihatkan besarnya minat investor terhadap logam mulia di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global. Banyak analis menilai tren ini masih berpotensi berlanjut jika kebijakan moneter global cenderung longgar.
Faktor Pendorong Penguatan Emas
Spekulasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed menjadi katalis utama di balik lonjakan harga emas. Para investor menilai langkah tersebut akan meningkatkan likuiditas pasar dan menekan imbal hasil obligasi, sehingga emas menjadi pilihan lebih menarik.
Selain itu, situasi politik di Amerika Serikat, Prancis, dan Jepang ikut memperkuat daya tarik emas. Ketegangan geopolitik, ketidakstabilan pemerintahan, dan perubahan arah kebijakan fiskal di berbagai negara turut menciptakan dorongan tambahan bagi logam mulia ini.
Nilai dolar AS yang melemah dalam beberapa pekan terakhir juga memperbesar peluang kenaikan emas. Dolar yang lebih lemah membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri, sehingga meningkatkan permintaan global.
Pandangan Analis dan Proyeksi ke Depan
Analis dari Marex, Edward Meir, menyebut bahwa kombinasi antara tekanan geopolitik dan perubahan arah pasar obligasi Jepang turut memperkuat momentum kenaikan harga emas. Ia menilai tren ini kemungkinan masih akan berlanjut dalam jangka menengah, terutama jika kebijakan moneter global cenderung melonggar.
Sementara itu, analis dari UBS memprediksi harga emas berpotensi menembus level 4.200 dolar AS per ons apabila The Fed benar-benar menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Prediksi ini memperkuat pandangan bahwa emas akan tetap menjadi aset unggulan di tengah situasi pasar yang penuh ketidakpastian.
Para pelaku pasar kini menantikan data inflasi terbaru Amerika Serikat serta pernyataan resmi dari pejabat The Fed dalam rapat berikutnya. Keputusan mengenai arah kebijakan moneter akan menjadi faktor utama yang menentukan arah harga emas selanjutnya.
Arah Pasar Jangka Pendek
Meskipun banyak analis memproyeksikan kenaikan lanjutan, sebagian investor tetap berhati-hati. Kenaikan harga yang terlalu cepat berisiko memicu aksi ambil untung dalam waktu singkat. Namun, selama ketegangan global dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter masih tinggi, permintaan terhadap emas diperkirakan tetap kuat.
Dengan situasi ekonomi yang dinamis dan potensi perubahan kebijakan yang cepat, emas kembali membuktikan perannya sebagai aset lindung nilai utama di tengah volatilitas pasar. Banyak investor memandang logam mulia ini sebagai instrumen strategis untuk menjaga stabilitas portofolio di tengah ketidakpastian ekonomi global.
