Emas Pecah Rekor Baru: Capai US$ 3.714 per Troy Ounce

emasnaik.com – Emas global kembali mencatat rekor tertinggi, mencapai US$ 3.714,13 per troy ounce pada Senin, 22 September 2025, pukul 14.42 WIB. Kenaikan itu setara dengan 28,83 poin atau 0,78% dibandingkan sebelumnya. Data Bloomberg menunjukkan rekor ini melampaui harga sebelumnya setelah The Fed memutuskan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.

Rekor baru ini memberi sinyal kuat bahwa logam mulia kembali menarik perhatian investor global. Situasi ini terjadi ketika pasar sedang mencari aset alternatif aman akibat ketidakpastian ekonomi dunia.

Sentimen Moneter & Antisipasi The Fed

Pemangkasan suku bunga oleh The Fed menjadi salah satu pendorong utama percepatan harga emas. Langkah itu memberikan harapan bahwa bank sentral AS akan terus melonggarkan kebijakan moneternya.

Secara teknis, level US$ 3.708 per troy ounce telah terlewati sebagai resistance penting, sehingga membuka potensi kenaikan lanjut harga emas. Analis komoditas dari ANZ, Soni Kumari, menilai bahwa kondisi teknikal emas kini cukup solid untuk mencetak level baru.

Investor saat ini mencermati data ekonomi AS seperti inflasi, serta pidato pejabat The Fed, sebagai sinyal arah kebijakan selanjutnya. Bila relaksasi moneter terus terjadi, harga emas bisa berlanjut menanjak.

Faktor Pendukung & Risiko Teknis

Saat ini, permintaan terhadap emas makin kuat karena kombinasinya sebagai aset safe haven dan diversifikasi portofolio. Konflik geopolitik dan dampak tarif AS turut meningkatkan tekanan beli terhadap logam mulia. Selain itu, bank sentral di sejumlah negara dilaporkan kembali meningkatkan kepemilikan emas, mendukung tren jangka panjang.

Namun, risiko tetap ada. Potensi aksi ambil untung jika harga terlalu tinggi bisa menimbulkan koreksi jangka pendek. Selain itu, bila The Fed gagal mendukung ekspektasi pasar atau data ekonomi AS kuat, dorongan naik emas bisa tertahan.

Beberapa analis menyarankan agar investor tetap waspada terhadap level support penting. Jika harga emas jatuh di bawah US$ 3.450, maka tekanan penurunan bisa tersambung ke zona US$ 3.300.

Proyeksi & Implikasi untuk Investor

Menatap pekan depan, emas diprediksi akan bergerak fluktuatif di kisaran antara US$ 3.600 hingga US$ 3.800. Beberapa analis percaya bahwa reli ini belum usai dan harga emas bisa menembus angka US$ 4.000 jika sentimen moneter tetap mendukung.

Bagi investor emas jangka panjang, kondisi ini mempertegas peran emas sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian. Sedangkan untuk pelaku jangka pendek, momentum harga tinggi bisa menjadi waktu strategis untuk merealisasikan sebagian keuntungan.

Meski rekor tercipta, pasar emas global tetap rawan terhadap pergeseran kebijakan dan data ekonomi AS. Oleh karena itu, pemantauan terhadap pidato pejabat The Fed, rilis inflasi, dan perkembangan global menjadi sangat krusial dalam menentukan arah langkah selanjutnya di pasar emas dunia.

Previous Post Next Post