Emas Dunia Berpotensi Sentuh US$3.600, Semester II/2025 Jadi Momentum Bullish

Emas Dunia Berpotensi Sentuh US$3.600, Semester II/2025 Jadi Momentum Bullish

Emas Dunia Berpotensi Sentuh US$3.600, Semester II/2025 Jadi Momentum Bullish

emasnaik.com –  Harga emas global berpotensi menembus US$3.600 per troy ounce pada paruh kedua 2025. Proyeksi ini muncul karena meningkatnya ketidakpastian ekonomi dunia dan tensi geopolitik internasional. Pergerakan emas juga berkorelasi erat dengan lonjakan Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat, yang menghambat peluang pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve.

Sentimen Ekonomi dan Geopolitik Dorong Optimisme Pasar

Data IHP AS untuk Juli mencatat kenaikan bulanan 0,9%, tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Inflasi inti tahunan pun menanjak ke 3,7%, melampaui perkiraan pasar di level 3%. Kondisi ini memperkuat asumsi bahwa The Fed akan menunda kebijakan pelonggaran moneter lebih lama dari yang diharapkan.

Selain faktor ekonomi, ketegangan geopolitik memberi dorongan tambahan bagi emas. Agenda pertemuan Donald Trump, Vladimir Putin, dan Volodymyr Zelensky menambah suhu politik global. Di sisi lain, perlambatan ekonomi Tiongkok memperlemah sentimen investasi sekaligus mendorong investor mencari perlindungan melalui aset safe-haven seperti emas.

Rentang Harga dan Proyeksi Mingguan

Sejumlah analis memperkirakan harga emas dunia bergerak di kisaran support US$3.319 hingga resistance US$3.368 per troy ounce. Untuk proyeksi mingguan, pergerakan harga kemungkinan berkisar di US$3.302–US$3.416 per troy ounce. Dengan rentang ini, tren bullish menuju level US$3.600 terlihat semakin mungkin terjadi pada semester II/2025.

Dampak bagi Investor Indonesia

Investor domestik berpotensi menikmati keuntungan lebih tinggi seiring kenaikan harga emas global. Produk emas batangan, termasuk Antam, cenderung mengikuti pergerakan pasar internasional. Investor jangka panjang bisa memanfaatkan kondisi ini dengan strategi averaging down, yaitu menambah kepemilikan emas saat harga bergerak lebih rendah agar rata-rata biaya pembelian turun.

Menjelang akhir tahun, tren kenaikan emas berpotensi mengalihkan dana dari instrumen berisiko ke aset safe-haven. Ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan bisa memperkuat peran emas sebagai aset pelindung yang menawarkan stabilitas dan keamanan nilai investasi.

Previous Post Next Post

nita mantan steamer