Emas Antam, UBS, dan Galeri24 di Pegadaian Tembus Harga Tertinggi Minggu, 31 Agustus 2025

emasnaik.com – Pada Minggu, 31 Agustus 2025, harga emas batangan dari berbagai produsen mengalami kenaikan signifikan. Emas Antam, UBS, dan Galeri24 yang tersedia di Pegadaian menunjukkan tren positif, mencerminkan minat investasi yang meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Kenaikan Harga Emas Antam di Pegadaian

Harga emas Antam di Pegadaian pada 31 Agustus 2025 tercatat Rp2.060.000 per gram, naik Rp17.000 dibandingkan hari sebelumnya yang berada di angka Rp2.043.000. Kenaikan harga ini menunjukkan tren positif yang telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Emas Antam tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram, dengan harga yang bervariasi sesuai dengan ukuran dan beratnya.

Harga Emas UBS dan Galeri24

Selain Antam,  UBS dan Galeri24 juga menunjukkan kenaikan harga. Harga emas UBS ukuran 1 gram tercatat Rp1.987.000, naik dari Rp1.965.000 pada hari sebelumnya. Sementara itu, harga emas Galeri24 ukuran 1 gram berada di angka Rp1.967.000, meningkat dari Rp1.948.000. Kenaikan harga ini mencerminkan peningkatan permintaan terhadap logam mulia sebagai instrumen investasi yang aman.

Perbandingan Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24

Berikut adalah perbandingan harga emas dari ketiga produsen pada 31 Agustus 2025:

  • Emas Antam: Rp2.060.000 per gram

  • Emas UBS: Rp1.987.000 per gram

  • Emas Galeri24: Rp1.967.000 per gram

Perbedaan harga ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti biaya produksi, distribusi, dan margin keuntungan masing-masing produsen. Meskipun harganya sedikit lebih tinggi, produk ini memiliki sertifikasi resmi dari PT Aneka Tambang Tbk, yang memberikan jaminan keaslian dan kualitas.

Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas

Kenaikan harga emas pada akhir Agustus 2025 dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, fluktuasi harga emas dunia yang menunjukkan tren positif. Kedua, nilai tukar rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar AS, meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai. Ketiga, ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter Bank Indonesia dan The Fed yang dapat mempengaruhi suku bunga dan likuiditas pasar.

Previous Post Next Post

nita mantan steamer