Dolar AS Bertahan di Level Rp 16.500-an, Apa Penyebabnya?
- Ratna Dewi
- 0
- Posted on
emasnaik.com – Pada Jumat pagi, 10 Oktober 2025, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah tercatat menguat tipis ke level Rp 16.582, naik 14 poin atau 0,08% dibandingkan hari sebelumnya. Data Bloomberg menunjukkan bahwa meskipun ada fluktuasi kecil, dolar AS tetap berada di kisaran Rp 16.500-an. Pergerakan ini menandakan stabilitas nilai tukar dolar AS terhadap rupiah dalam beberapa waktu terakhir.
Perbandingan dengan Mata Uang Lain
Pergerakan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya menunjukkan kecenderungan stagnan. Nilai tukar dolar AS terhadap dolar Kanada, franc Swiss (CHF), dan dolar Hong Kong tidak mengalami perubahan signifikan. Namun, dolar AS terpantau melemah terhadap yen Jepang dan won Korea Selatan. Secara rinci, dolar AS melemah 0,08% terhadap yen Jepang dan 5,40% terhadap won Korea Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun stabil terhadap rupiah, dolar AS mengalami tekanan terhadap beberapa mata uang utama lainnya.
Faktor Penyebab Stabilitas Dolar AS
Stabilitas nilai tukar dolar AS terhadap rupiah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia dan Federal Reserve AS dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar. Kedua, kondisi ekonomi domestik dan global, termasuk inflasi, suku bunga, dan neraca perdagangan, juga berperan penting. Ketiga, sentimen pasar dan aliran modal asing turut memengaruhi permintaan dan penawaran terhadap dolar AS.
Stabilitas nilai tukar dolar AS terhadap rupiah memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Bagi pelaku usaha, terutama yang melakukan transaksi internasional, kestabilan ini memudahkan perencanaan keuangan dan mitigasi risiko nilai tukar. Selain itu, bagi pemerintah, stabilitas ini membantu dalam pengelolaan utang luar negeri dan menjaga daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global.
Namun, penting untuk tetap waspada terhadap potensi gejolak ekonomi global yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar. Oleh karena itu, monitoring secara berkala terhadap kondisi ekonomi dan kebijakan moneter menjadi kunci dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
