BTN Siapkan Langkah Besar: Kembangkan BSN dan Masuki Bisnis Emas untuk Saingi BSI
- Ratna Dewi
- 0
- Posted on
emasnaik.com – PT Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan pengembangan unit usaha syariah menjadi entitas mandiri bernama Bank Syariah Nasional (BSN). Rencananya, transformasi ini dilakukan lewat spin-off pada 19 November 2025 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Untuk mewujudkan langkah itu, BSN memerlukan modal inti sekitar Rp 6,5 triliun agar mampu memenuhi rasio kecukupan modal (CAR) ideal di kisaran 18–20 %.
Modal tersebut akan berasal dari kombinasi modal inti BSN senilai Rp 1,6 triliun, kontribusi unit usaha syariah BTN sekitar Rp 4 triliun, serta tambahan sekitar Rp 1 triliun dari BTN sebagai induk usaha. Dengan skema ini, hak dan kewajiban dari unit usaha syariah BTN akan dialihkan secara resmi ke BSN setelah spin-off selesai.
Kinerja UUS BTN & Target Aset Lima Tahun
Hingga semester I 2025, unit usaha syariah (UUS) BTN mencatat pertumbuhan positif. Aset meningkat 18% secara tahunan menjadi sekitar Rp 66 triliun. Pembiayaan tumbuh 17% mencapai Rp 48 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) juga naik 19,8% hingga Rp 55 triliun. Di sisi profitabilitas, UUS BTN berhasil meraih laba bersih Rp 401 miliar atau naik 8,3%.
BTN optimis bahwa BSN kelak dapat tumbuh pesat. Dalam lima tahun ke depan, aset BSN ditargetkan mendekati Rp 200 triliun, sehingga posisinya bisa berdekatan dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai kompetitor utama di sektor syariah.
Inovasi Digital & Lini Bisnis Emas (Bulion Bank)
Sebagai bagian dari strategi diversifikasi, BSN akan merambah ke lini bisnis emas atau “bulion bank”. Produk yang akan dikembangkan antara lain tabungan emas, cicilan emas, dan layanan gadai emas. Model ini dinilai dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang mencari alternatif investasi berbasis syariah.
Selain itu, BSN merencanakan peluncuran aplikasi mobile banking syariah pada Desember 2025. Aplikasi ini akan mendukung transaksi seamless berbasis syariah, termasuk pelayanan di lini perumahan yang masih menjadi core business BTN. Inovasi digital ini penting untuk mendekatkan layanan ke nasabah, apalagi di era digital sekarang.
Peluang, Tantangan & Kekokohan Stratejik
Menjadi bank syariah independen dengan fokus bisnis emas memberi BSN peluang besar. Pertama, model bisnis yang unik ini belum banyak dijalankan oleh bank konvensional. Kedua, tren masyarakat terhadap investasi emas tetap tinggi dan emas sering diposisikan sebagai aset safe haven.
Namun BSN juga menghadapi tantangan. Persaingan dengan bank syariah mapan seperti BSI sangat ketat. BSN harus membangun kredibilitas, menjaga likuiditas, dan menjalankan manajemen risiko. Peluncuran produk baru seperti bulion bank juga membutuhkan edukasi pasar, pengawalan regulasi, dan kesiapan operasional.
Jika eksekusi berjalan mulus, diharapkan BSN akan ikut mendongkrak inklusi keuangan syariah di Indonesia serta memperkuat persaingan di sektor perbankan syariah. Dengan modal yang memadai, strategi digital, dan inovasi produk, BSN punya potensi menjadi pemain besar di industri keuangan berbasis syariah.
