Bank Mandiri Dinobatkan “Champion of Growth” KBMI 4 di BIFA 2025: Keberhasilan Kinerja dan Strategi
- Ratna Dewi
- 0
- Posted on
emasnaik.com – Bank Mandiri meraih gelar Champion of Growth Bank dalam kategori KBMI 4 di ajang Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2025. Kategori KBMI 4 mencakup bank dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun. Penghargaan ini mengakui pertumbuhan kinerja Mandiri yang kuat dan berkelanjutan di tengah persaingan industri keuangan nasional. Panel BIFA menilai tidak hanya aspek keuangan, namun juga efisiensi dan penetrasi pasar dalam penilaian kategori ini.
BIFA 2025 tercatat sebagai penyelenggaraan ke-17. Lebih dari 60 kategori pemberian penghargaan dilaksanakan untuk sektor
Prestasi Keuangan Terbaru Mandiri yang Memicu Penghargaan
Mandiri mencatatkan laba konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,87 triliun pada kuartal I tahun 2025. Angka ini naik sekitar 3,89% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp12,7 triliun.
Pendapatan bunga bersih dan syariah melonjak menjadi Rp39,62 triliun , meningkat 11,51% dari Rp35,53 triliun pada kuartal I/2024. Penyaluran kredit tumbuh tipis, dari Rp1.623,21 triliun menjadi Rp1.625,28 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) mengalami gangguan signifikan. DPK tercatat Rp1.748,71 triliun hingga kuartal I/2025, naik sekitar 58,9% year-to-date dibandingkan posisi Desember 2024 yaitu Rp1.099,9 triliun.
Total aset Bank Mandiri per 31 Maret 2025 mencapai Rp2.463,65 triliun . Rasio pinjaman terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) juga naik menjadi 93,45% pada Maret 2025 dari 89,66% pada Maret 2024. Peningkatan rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan dana pihak ketiga dalam penyaluran kredit.
Strategi Mandiri: Inklusi Keuangan dan Ef
Mandiri memperluas inklusi keuangan melalui penetrasi pasar yang lebih agresif. Bank meningkatkan layanan kepada masyarakat di wilayah terpencil dan memperkuat jaringan layanan digital. Transformasi ini membantu menjangkau segmen yang sebelumnya kurang ters
Efisiensi operasional juga menjadi fokus utama Mandiri. Bank mengelola margin bunga bersih dan pendapatan syariah secara optimal agar persentase pendapatan meningkat seraya biaya tetap terkendali. Penyusunan produk keuangan yang kompetitif serta manajemen kredit yang hati-hati menjadi bagian dari strategi ini. Kualitas aset tetap terjaga meskipun terjadi ekspansi kredit dan pertumbuhan DPK yang tinggi.
Implikasi dan Tantangan ke Depan
Penghargaan Champion of Growth menempatkan Mandiri sebagai benchmark bagi bank lainnya di kategori KBMI 4. Bank-bank besar harus meningkatkan kinerja aset, efisiensi biaya, dan penetrasi pasar agar mampu bersaing.
Namun, terdapat tantangan yang perlu diantisipasi. Pertumbuhan dana pihak ketiga yang sangat pesat dapat memicu kebutuhan pengelolaan likuiditas yang hati-hati. Kenaikan LDR mendekati ambang toleransi juga harus mengancam agar bank tetap dalam batas aman dari risiko kelebihan eksposur kredit.
Bank Mandiri perlu menjaga momentum ini dengan terus memperkuat digitalisasi, kerinduan, dan inklusi keuangan. Regulasi industri perbankan, persaingan suku bunga, dan kondisi ekonomi makro juga akan menentukan seberapa tahan kinerja Mandiri di masa mendatang.
