Bank Digital dan E-Wallet: Sering Disamakan, Tapi Beda Esensial

emasnaik.com – Bank digital dan e-wallet kerap dianggap sama oleh banyak orang. Keduanya memang sama-sama berbasis aplikasi dan memudahkan transaksi. Namun menurut OJK, keduanya punya karakter dan regulasi berbeda yang cukup mendasar.

Karakteristik: Koneksi Rekening vs Saldo Digital

Bank digital menyelenggarakan operasionalnya secara daring, dengan sedikit atau tanpa kantor fisik. Semua layanan perbankan tradisional—seperti tabungan, transfer, deposito, kredit—disediakan lewat aplikasi.

Sedangkan e-wallet hanya menyimpan nilai (saldo) digital yang harus diisi terlebih dahulu (top up) sebelum digunakan. Fitur-fiturnya biasanya terbatas pada pembayaran merchant, transfer antar dompet, dan pembayaran tagihan sederhana.

Perbedaan teknis lainnya: bank digital langsung terhubung dengan rekening bank pengguna. E-wallet tidak; pengguna perlu mengisi saldo agar bisa melakukan transaksi.

Regulasi dan Pengawasan: OJK vs BI

Bank digital berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, dana nasabah pada bank digital dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Sementara itu, e-wallet diawasi oleh Bank Indonesia (BI). Perusahaan penyedia e-wallet wajib memiliki izin dari BI dan mematuhi regulasi mengenai saldo maksimum dan tata cara transaksi.

Verifikasi identitas biasanya lebih ketat pada bank digital. Meski pendaftaran rekening dapat dilakukan secara online, proses identifikasi harus memenuhi peraturan perbankan.

Fungsi dan Batasan: Transaksi Ringan vs Layanan Keuangan Lengkap

Fungsi utama e-wallet adalah menangani transaksi harian—belanja, bayar merchant, transfer antar pengguna, dan tagihan kecil lainnya. Karena itu, batasan transaksi harian atau bulanan sering diberlakukan.

Di sisi lain, bank digital mendukung transaksi harian sekaligus layanan keuangan kompleks: menabung, deposito, investasi, pinjaman. Bank digital tidak mengalami batas transaksi sekecil e-wallet dalam banyak kasus.

E-wallet cenderung lebih mudah digunakan dan memiliki akses lebih sederhana, namun kapasitasnya terbatas. Bank digital lebih operasional penuh, tapi proses verifikasi dan regulasinya lebih kompleks.

Walaupun bank digital dan e-wallet sering disamakan oleh pengguna awam, perbedaan mendasar antara keduanya cukup signifikan: mulai dari cara kerja teknis, regulasi, fungsi, hingga batasan transaksi.

Bagi para pengguna, penting memahami bahwa e-wallet cocok untuk transaksi ringan dan cepat, sementara bank digital lebih pas untuk kebutuhan keuangan menyeluruh. Untuk transaksi besar atau layanan perbankan kompleks, bank digital punya keunggulan.

Seiring ekosistem keuangan digital berkembang, regulasi dan inovasi akan terus mengaburkan batas. Namun sebagai pengguna cerdas, mengetahui perbedaan esensial ini membantu memilih layanan yang paling sesuai kebutuhan.

Previous Post Next Post