Bank BUMN Ajukan Tambahan Dana Pemerintah untuk Sektor Properti dan Otomotif

emasnaik.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa Bank Mandiri telah berhasil menyerap 70% dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp 55 triliun. Dana tersebut disalurkan ke sektor produktif, menunjukkan efektivitas stimulus fiskal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, Purbaya menyebutkan bahwa Bank Mandiri mengajukan permintaan tambahan dana untuk disalurkan ke sektor properti dan otomotif. “Mungkin mereka minta lagi kalau bisa ada tambahan yang bisa disalurkan ke sektor yang lain, mungkin ke properti dan otomotif,” ujar Purbaya setelah melakukan inspeksi mendadak ke kantor Bank Mandiri pada Senin (6/10).

Penyaluran Dana Pemerintah ke Bank BUMN

Sejak 12 September 2025, pemerintah menempatkan dana sebesar Rp 200 triliun ke lima bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan BSI, sebagai upaya untuk meningkatkan likuiditas dan mendorong penyaluran kredit produktif. Hingga 9 Oktober 2025, penyerapan dana oleh masing-masing bank menunjukkan variasi. Bank Mandiri mencatatkan penyerapan sebesar 74%, BRI 62%, BNI 50%, BSI 55%, dan BTN 19%. Purbaya menyatakan bahwa penempatan dana ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit dan berdampak positif terhadap perekonomian nasional.

Tantangan Penyerapan Dana oleh BTN

Meskipun sebagian besar bank BUMN menunjukkan penyerapan yang baik, Bank Tabungan Negara (BTN) menghadapi tantangan dalam menyerap dana yang telah disalurkan. Dengan penyerapan hanya 19% dari dana Rp 25 triliun yang diterima, Purbaya menyatakan keheranannya, mengingat sebelumnya Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menyatakan bahwa dana tersebut dapat terserap habis hingga akhir tahun. “Harusnya sih dia kan bisa cepat menyalurkan itu. Yang pertama, (Nixon) bilang bisa habis Desember kan dia. Tapi ketika saya lihat masih rendah penyerapannya agak aneh juga,” kata Purbaya. Purbaya berencana menemui Nixon untuk membahas hal ini lebih lanjut.

Dampak terhadap Perekonomian Nasional

Pemerintah berharap penempatan dana sebesar Rp 200 triliun ini dapat mendorong pertumbuhan kredit yang signifikan dan berdampak positif terhadap perekonomian nasional. Purbaya optimis bahwa dengan penyaluran dana yang efektif, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2025 dapat mencapai lebih dari 5,5%. “Jadi kita lihat kreditnya juga tumbuh dari 8% sekarang sudah hampir 11%, belum penuh 1 bulan kan. Jadi sinyal positif, artinya kira-kira stimulus saya akan jalan di ekonomi,” ujar Purbaya.

Pemerintah akan terus memantau dan mengevaluasi penyerapan dana oleh bank-bank BUMN untuk memastikan bahwa dana tersebut digunakan secara efektif dan tepat sasaran, guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Previous Post Next Post